Tuesday, August 19, 2003

Berikut ini dikutip benar-benar persis dari Harian Suara Merdeka, Jumat, 18
Agustus 1995, halaman VII, dalam rangka memperingati 50 tahun kemerdekaan
Indonesia.

PS: Sebuah refleksi sejarah sekaligus hiburan segar, di tengah-2 himpitan
krisis dan isu teror tanah air.

*******************
Mungkinkah Revolusi Kemerdekaan Indonesia disebut sebagai revolusi dari
kamar tidur? Coba simak ceritanya. Pada 17 Agustus 1945 pukul
08.00,ternyata Bung Karno masih tidur nyenyak di kamarnya, di Jalan
Pegangsaan Timur 56, Cikini. Dia terkena gejala malaria tertiana. Suhu
badannya tinggi dan sangat lelah setelah begadang bersama para sahabatnya
menyusun konsep naskah proklamasi di rumah Laksamana Maeda. "Pating
greges", keluh Bung Karno setelah dibangunkan dokter kesayangannya.
Kemudian darahnya dialiri chinineurethan intramusculair dan menenggak pil
brom chinine.
Lalu ia tidur lagi. Pukul 09.00, Bung Karno terbangun. Berpakaian rapi
putih-putih dan menemui sahabatnya, Bung Hatta.
Tepat pukul 10.00,keduanya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dari
serambi rumah. "Demikianlah Saudara-saudara! Kita sekalian telah merdeka!",
ujar Bung Karno di hadapan segelintir patriot-patriot sejati. Mereka lalu
menyanyikan lagu kebangsaan sambil mengibarkan bendera pusaka Merah Putih.
Setelah upacara yang singkat itu, Bung Karno kembali ke kamar tidurnya.
masih meriang. Tapi sebuah revolusi telah dimulai...

**********************
Upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ternyata
berlangsung tanpa
protokol, tak ada korps musik, tak ada konduktor dan tak
ada pancaragam.
Tiang bendera pun dibuat dari batang bambu secara kasar,
serta ditanam hanya
beberapa menit menjelang upacara. Tetapi itulah, kenyataan
yang yang terjadi
pada sebuah upacara sekaral yang dinanti-nanti selama
lebih dari tiga ratus
tahun!

***********************
Bendera Pusaka Sang Merah Putih adalah bendera resmi
pertama bagi RI.
Tetapi dari apakah bendera sakral itu dibuat? Warna
putihnya dari kain sprei
tempat tidur dan warna merahnya dari kain tukang soto!

***********************
Setelah merdeka 43 tahun, Indonesia baru memiliki seorang
menteri pertama
yang benar-benar "orang Indonesia asli". Karena semua
menteri sebelumnya
lahir sebelum 17 Agustus 1945. Itu berarti, mereka pernah
menjadi warga
Hindia Belanda dan atau pendudukan Jepang, sebab negara
hukum Republik
Indonesia memang belum ada saat itu. "Orang Indonesia
asli" pertama yang
menjadi menteri adalah Ir Akbar Tanjung (lahir di Sibolga,
Sumatera Utara,
30 Agustus 1945), sebagai Menteri Negara Pemuda dan Olah
Raga pada Kabinet
Pembangunan V (1988-1993).

***********************
Menurut Proklamasi 17 Agustus 1945, Kalimantan adalah
bagian integral
wilayah hukum Indonesia. Kenyataannya, pulau tersebut
paling unik di dunia.
Di pulau tersebut, ada 3 kepala negara yang memerintah!
Presiden Soeharto
(memerintah 4 wilayah provinsi), PM Mahathir Mohamad
(Sabah dan Serawak)
serta Sultan Hassanal Bolkiah (Brunei).

************************
Hubungan antara revolusi Indonesia dan Hollywood, memang
dekat. Setiap 1
Juni, selalu diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila
semasa Presiden
Soekarno. Pada 1956, peristiwa tersebut "hampir secara
kebetulan" dirayakan
di sebuah hotel Hollywood. Bung Karno saat itu mengundang
aktris legendaris,
Marylin Monroe, untuk sebuah makan malam di Hotel Beverly
Hills, Hollywood.
Hadir di antaranya Gregory Peck, George Murphy dan Ronald
Reagan (25 tahun
kemudian menjadi Presiden AS). Yang unik dari pesta
menjelang Hari Lahir
Pancasila itu, adalah kebodohan Marilyn dalam hal
protokol. Pada pesta itu,
Maryln menyapa Bung Karno bukan dengan "Mr President" atau
"Your
Excellency", tetapi dengan "Prince Soekarno!"



*************************
Ada lagi hubungan erat antara 17 Agustus dan Hollywood.
Judul pidato 17
Agustus 1964, "Tahun Vivere Perilocoso" (Tahun yang Penuh
Bahaya), telah
dijadikan judul sebuah film The Year of Living
Dangerously. Film tersebut
menceritakan pegalaman seorang wartawan asing di Indonesia
pada 1960- an.
Pada 1984, film yang dibintangi Mel Gibson itu mendapat
Oscar untuk kategori
film asing!



*************************
Naskah asli teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang
ditulis tangan oleh
Bung Karno dan didikte oleh Bung Hatta, ternyata tidak
pernah dimiliki dan
disimpan oleh Pemerintah! Anehnya, naskah historis
tersebut justru disimpan
dengan baik oleh wartawan BM Diah. Diah menemukan draft
proklamasi itu di
keranjang sampah di rumah Laksamana Maeda, 17 Agustus 1945
dini hari,
setelah disalin dan diketik oleh Sajuti Melik. Pada 29 Mei
1992, Diah
menyerahkan draft tersebut kepada Presiden Soeharto,
setelah menyimpannya
selama 46 tahun 9 bulan 19 hari.



************************

Ketika tiba di Pelabuhan Sunda Kelapa 9 Juli 1942 siang
bolong, Bung Karno
mengeluarkan komentar pertama yang janggal didengar.
Setelah menjalani
pengasingan dan pembuangan oleh Belanda di luar Jawa, Bung
Karno justru
tidak membicarakan strategis perjuangan menentang
penjajahan. Masalah yang
dibicarakannya, hanya tentang sepotong jas!
"Potongan jasmu bagus sekali!" komentar Bung Karno pertama
kali tentang jas
double breast yang dipakai oleh bekas iparnya, Anwar
Tjikoroaminoto, yang
menjemputnya bersama Bung Hatta dan segelintir tokoh
nasionalis.



*************************

Rasa-rasanya di dunia ini, hanya the founding fathers
Indonesia yang pernah
mandi air seni. Saat pulang dari Dalat (Cipanasnya
Saigon), Vietnam, 13
Agustus 1945, Soekarno bersama Bung Hatta, dr Radjiman
Wedyodiningrat dan dr
Soeharto (dokter pribadi Bung Karno) menumpang pesawat
fighter bomber
bermotor ganda. Dalam perjalanan, Soekarno ingin sekali
buang air kecil,
tetapi tak ada tempat. Setelah dipikir, dicari jalan
keluarnya untuk hasrat
yang tak tertahan itu. Melihat lubang-lubang kecil di
dinding pesawat, di
situlah Bung Karno melepaskan hajat kecilnya. Karena angin
begitu kencang
sekali, bersemburlah air seni itu dan membasahi semua
penumpang. Byuuur...



***************************
Berkat kebohongan, peristiwa sakral Proklamasi 17 Agustus
1945 dapat
didokumentasikan dan disaksikan oleh kita hingga kini.
Saat tentara Jepang
ingin merampas negatif foto yang mengabadikan peristiwa
penting tersebut,
Frans Mendoer, fotografer yang merekam detik-detik
proklamasi, berbohong
kepada mereka. Dia bilang tak punya negatif itu dan sudah
diserahkan kepada
Barisan Pelopor, sebuah gerakan perjuangan. Mendengar
jawaban itu, Jepang
pun marah besar. Padahal negatif film itu ditanam di bawah
sebuah pohon di
halaman Kantor harian Asia Raja. Setelah Jepang pergi,
negatif itu diafdruk
dan dipublikasi secara luas hingga bisa dinikmati sampai
sekarang. Bagaimana
kalau Mendoer bersikap jujur pada Jepang?



****************************
Kali ini, Bung Hatta yang berbohong demi proklamasi. Waktu
masa revolusi,
Bung Karno memerintahkan Bung Hatta untuk meminta bantuan
senjata kepada
Jawaharlal Nehru. Cara untuk pergi ke India pun dilakukan
secara rahasia.
Bung Hatta memakai paspor dengan nama "Abdullah,
co-pilot". Lalu beliau
berangkat dengan pesawat yang dikemudikan Biju Patnaik,
seorang industrialis
yang kemudian menjadi menteri pada kabinet PM Morarji
Desai. Bung Hatta
diperlakukan sangat hormat oleh Nehru dan diajak bertemu
Mahatma Gandhi.
Nehru adalah kawan lama Hatta sejak 1920-an dan Gandhi
mengetahui perjuangan
Hatta. Setelah pertemuan, Gandhi diberi tahu oleh Nehru
bahwa "Abdullah" itu
adalah Mohammad hatta. Apa reaksi Gandhi? Dia marah besar
kepada Nehru,
karena tidak diberi tahu yang sebenarnya. "You are a liar
!" ujar tokoh
kharismatik itu kepada Nehru



****************************
Bila 17 Agustus menjadi tanggal kelahiran Indonesia,
justru tanggal
tersebut menjadi tanggal kematian bagi pencetus pilar
Indonesia. Pada
tanggal itu, pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya", WR
Soepratman (wafat
1937) dan pencetus ilmu bahasa Indonesia, Herman
Neubronner van der Tuuk
(wafat 1894) meninggal dunia.



***************************
Bendera Merah Putih dan perayaan tujuh belasan bukanlah
monopoli Indonesia.
Corak benderanya sama dengan corak bendera Kerajaan Monaco
dan hari
kemerdekaannya sama dengan hari proklamasi Republik Gabon
(sebuah negara di
Afrika Barat) yang merdeka 17 Agustus 1960.



****************************
Jakarta, tempat diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia
dan kota tempat
Bung Karno dan Bung Hatta berjuang, tidak memberi imbalan
yang cukup untuk
mengenang co-proklamator Indonesia. Sampai detik ini,
tidak ada "Jalan
Soekarno-Hatta" di ibu kota Jakarta. Bahkan, nama mereka
tidak pernah
diabadikan untuk sebuah objek bangunan fasilitas umum apa
pun sampai 1985,
ketika sebuah bandara diresmikan dengan memakai nama
mereka.



****************************
Gelar Proklamator untuk Bung Karno dan Bung Hatta,
hanyalah gelar lisan
yang diberikan rakyat Indonesia kepadanya selama 41 tahun!
Sebab, baru 1986
Permerintah memberikan gelar proklamator secara resmi
kepada mereka.



****************************
Kalau saja usul Bung Hatta diterima, tentu Indonesia punya
"lebih dari dua"
proklamator. Saat setelah konsep naskah Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia
rampung disusun di rumah Laksamana Maeda, Jl Imam Bonjol
no 1, Jakarta, Bung
Hatta mengusulkan semua yang hadir saat rapat din hari itu
ikut
menandatangani teks proklamasi yang akan dibacakan pagi
harinya. Tetapi usul
ditolak oleh Soekarni, seorang pemuda yang hadir. Rapat
itu dihadiri
Soekarno, Hatta dan calon proklamator yang gagal : Achmad
Soebardjo,
Soekarni dan Sajuti Melik.
"Huh, diberi kesempatan membuat sejarah tidak mau", gerutu
Bung Hatta karena
usulnya ditolak.



****************************
Perjuangan frontal melawan Belanda, ternyata tidak hanya
menelan korban
rakyat biasa, tetapi juga seorang menteri kabinet RI.
Soepeno, Menteri
Pembangunan dan Pemuda dalam Kabinet Hatta, merupakan
satu-satunya menteri
yang tewas ditembak Belanda. Sebuah ujung revolver,
dimasukkan ke dalam
mulutnya dan diledakkan secara keji oleh seorang tentara
Belanda. Pelipis
kirinya tembus kena peluru. Kejadian tersebut terjadi pada
24 Februari 1949
pagi di sebuah tempat di Kabupaten Nganjuk , Jawa Timur.
Saat itu, Soepeno
dan ajudannya sedang mandi sebuah pancuran air terjun.



****************************
Belum ada negara di dunia yang memiliki ibu kota sampai
tiga dalam kurun
waktu relatif singkat. Antara 1945 dan 1948, Indonesia
mempunyai 3 ibu kota,
yakni Jakarta (1945-1946), Yogyakarta (1946-1948) dan
Bukittinggi
(1948-1949).



****************************
Panglima Besar Tentara Nasional Indonesia Jenderal
Soedirman, pada
kenyatannya tidak prnah menduduki jabatan resmi di kabinet
RI. Beliau tidak
pernah menjadi KSAD, Pangab, bahkan menteri pertahanan
sekalipun!



****************************

Wayang ternyata memiliki simbol pembawa sial bagi rezim
yang memerintah
Indonesia. Betapa tidak, pada 1938-1939, Pemerintah Hindia
Belanda melalui
De Javasche Bank menerbitkan uang kertas seri wayang orang
dan pada 1942,
Hindia Belanda runtuh dikalahkan Jepang.
Pada 1943, Pemerintah Pendudukan Jepang menerbitkan uang
kertas seri wayang
Arjuna dan Gatotkoco dan 1945, Jepang terusir dari
Indonesia oleh pihak
Sekutu.
Pada 1964, Presiden Soekarno mengeluarkan uang kertas baru
seri wayang
dengan pecahan Rp 1 dan Rp 2,5 dan 1965 menjadi awal
keruntuhan
pemerintahannya menyusul peristiwa G30S/PKI.



*****************************
Perintah pertama Presiden Soekarno saat dipilih sebagai
presiden pertama
RI, bukanlah membentuk sebuah kabinet atau menandatangani
sebuah dekret,
melainkan memanggil tukang sate !!! Itu dilakukannya dalam
perjalanan
pulang, setelah terpilih secara aklamasi sebagai presiden.
Kebetulan di
jalan bertemu seorang tukang sate bertelanjang dada dan
nyeker (tidak
memakai alas kaki). "Sate ayam lima puluh tusuk!",
perintah Presiden
Soekarno. Disantapnya sate dengan lahap dekat sebuah
selokan yang kotor. Dan
itulah, perintah pertama pada rakyatnya sekaligus pesta
pertama atas
pengangkatannya sebagai pemimpin dari 70 juta jiwa lebih
rakyat dari sebuah
negara besar yang baru berusia satu hari.



*****************************
Kita sudah mengetahui, hubungan antara Bung Karno dan
Belanda tidaklah
mesra. Tetapi Belanda pernah memberikan kenangan yang tak
akan pernah
dilupakan oleh Bun Karno. Enam hari menjelang Natal 1948,
Belanda memberikan
hadiah Natal di Minggu pagi, saat orang ingin pergi ke
gereja, berupa bom
yang menghancurkan atap dapurnya. Hari itu, 19 Desember
1948, ibu kota
Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda.



******************************
Sutan Sjahrir, mantan Perdana Menteri RI pertama, menjadi
orang Indonesia
yang memiliki prestasi "luar biasa" dan tidak akan pernah
ada yang
menandinginya. Waktu beliau wafat 1966 di Zurich, Swiss,
statusnya sebagai
tahanan politik. Tetapi waktu dimakamkan di Jakarta
beberapa hari kemudian,
statusnya berubah sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.

Wednesday, August 13, 2003

mulai lagi neh aktifin bloggernya.
Gw masih bercokol di PSN ni, lom kepikiran untuk pindah kerja..lagian kuliah s2-nya lom selesai jg.
Temen2 dah pada berangkat ke jerman, tinggal di indo cuma 5 orang.
Tesis masih gagu, besok ama anak2 mo ke kampus --we're the survivals--

Fitness udah mulai lagi neh, aktifitas bulu tangkis masih jalan, eh malah ditambah atu lagi --> tenis meja.
Bener2 full sport nih, kegiatan nyodoks msh jalan juga mana udah beli sticknya lagi :)

17-an ini ngapain aja ya ntar?? lom tau nih, tidak ada yg istimewa seh.
Cuma kemaren aja ada bom di JW Marriot, deket kantor sayang event itu nda sempet diabadikan di web-cam, ya karena gw abis shift malem alias pulang malem...khan kejadiannya pagi menjelang siang. Ya gw lagi ada di rumah lah..
Baca2 di web aja deh, byk jg bertebaran gambar2nya koq..bener2 tragis.
Indonesia kembali bersedih, wah kacau deh nih negara...bisa2 gw pindah negara neh :D

Sambil nunggu temen yg atu lagi dijemput di dearah cimanggis sana, ya ngoprek2 dikit lah.
waduh gawat neh udah mulai nguap-nguap tak karuan......
Masya allah sudah begitu lama nda ngeliat blogger, ternyata ada byk perubahan dari enginenya, tampilan dan templatenya.
Agak clumsy seh, bagusan yg dulu..
nih screenshotnya blogger terbaru