astagfirullah ...allahu akbar
sabtu tgl 27 mei 2006 jogja yang ditunggu2 merapinya yg nda meletus-letus ternyata gempa tektonik yang muncul.
jam 06.04 saat gw berada di kos sedang duduk2 menyaksikan tv, gempa itu terjadi.
begitu dahsyatnya hingga semua penghuni bertakbir. goyangannya membuat bangunan bergerak hebat.
Saya yang ada diatas lantai 2 kos, jadi panik dan pegangan tiang kolom. Ampe hitungan menit. subhanallah sangat mengerikan dan bener2 terjadi.
saat di kos terjadi 2 kali guncangan. dan saat itu langsung kepikiran untuk ke kantor - ngeliat kondisi tower yang melambung tinggi.
alhamdulillah temen2 shift dan satpam sehat dan baik2 aja. cuma tetangga sebelah rumahnya hancur luluh lantah..ta berbentuk.
Ada 2 korban ibu [+- 80thn] dan anaknya [+- 25 thn] tertimpa puing2 rumahnya.
terlihat memang seperti rumahnya sudah cukup tua dan konstruksi sudah mulai rapuh.
langung ambil camera keliling melihat situasi jogja, sunggu menyedihkan.
beberapa rumah di daerah selatan hancur dan orang2 pada berhamburan diluar.
Issue tsunami pun bergaung, hingga membuat panik seluruh rakyat jogja
allahu akbar...memang kita ta berdaya semua.
tapi alhamdulillah saya sendiri dalam keadaan sehat walafit.
Insya allah jogja bisa kembali aman
Monday, May 29, 2006
Friday, May 19, 2006
Tanda-tanda terjadinya kecanduan Internet adalah :
1. Mas kawin yang Anda minta di hari pernikahan adalah seperangkat komputer dan modem. Tunai!
2. Bel di rumah Anda bertuliskan "Click here to continue"
3. Pintu kamar mandi Anda bertuliskan "This site contains Adult Material, please verify your age"
4. Anda menanyakan apakah ada email baru untuk anda kepada Pak Pos yang mengantarkan kartu lebaran.
5. Mimpi anda selalu berawal dengan http://www.
6. Anda menggunakan search engine untuk mencari anak anda yang sudah tiga hari tidak pulang ke rumah.
7. "Unable to locate your server!" kata Anda ketika menerima telepon salah sambung.
8. Anak-anak Anda diberi nama Joko.gov agar kelak dia jadi pegawai negeri sipil dan Tole.edu agar kelak dia jadi mahasiswa abadi.
9. Suara dengkuran Anda sudah persis mirip dengan suara Handshake modem.
10. Anda susah menggerakan jari Anda karena Anda sudah online selama 36 jam.
11. Anda menonton film "The Net" ... 63 kali.
1. Mas kawin yang Anda minta di hari pernikahan adalah seperangkat komputer dan modem. Tunai!
2. Bel di rumah Anda bertuliskan "Click here to continue"
3. Pintu kamar mandi Anda bertuliskan "This site contains Adult Material, please verify your age"
4. Anda menanyakan apakah ada email baru untuk anda kepada Pak Pos yang mengantarkan kartu lebaran.
5. Mimpi anda selalu berawal dengan http://www.
6. Anda menggunakan search engine untuk mencari anak anda yang sudah tiga hari tidak pulang ke rumah.
7. "Unable to locate your server!" kata Anda ketika menerima telepon salah sambung.
8. Anak-anak Anda diberi nama Joko.gov agar kelak dia jadi pegawai negeri sipil dan Tole.edu agar kelak dia jadi mahasiswa abadi.
9. Suara dengkuran Anda sudah persis mirip dengan suara Handshake modem.
10. Anda susah menggerakan jari Anda karena Anda sudah online selama 36 jam.
11. Anda menonton film "The Net" ... 63 kali.
Agak kaget juga pertama kali melihat iklan ini di salah satu TV Indonesia.
Sambil berusaha menebak-nebak siapa yang membuat program ini, saya tersenyum dengan reaksi lugu setiap bintang iklannya ketika menanggapi kedatangan si Internet.
Ketika iklan hampir berakhir dan logo sang perusahaan mulai muncul dengan jelas, maka terjawablah siapa yang beriklan.
Ada perasaan kagum dan haru, meski diliputi perasaan ragu akan program ini. Seandainya betul-betul dilaksanakan dengan tulus, tentunya usaha ini tidak akan sia-sia. Bukan sekedar hangat-hangat tahi ayam.
Bercermin pada Kebumen, salah satu kota yang sukses dengan proposal program TI-nya… Seandainya program ini dapat diberikan secara gratis kepada masyarakat dalam jangka waktu tertentu dan dipelihara secara rutin (baik tutorial, perawatan hardware, maupun sosialisasi), tujuan untuk membuat masyarakat Indonesia melek internet tentunya tidak akan sia-sia. Dengan membuat mereka melek internet, banyak kemajuan yang tentunya dapat diperoleh (baik masyarakat maupun perusahaan sponsor tersebut pada nantinya).
Pada akhir tahun 1996, saya dan rekan-rekan kampus tidak pernah membayangkan bahwa si Internet akan menjadi sangat familiar bahkan mendominasi kehidupan kampus seperti saat ini. Waktu itu, pada saat awal kami melakukan sosialisasi internet di kampus dan SMA-SMA sekitar Semarang, internet masih dianggap sebagai barang mahal dan bukan hal yang penting. Namun berkat software PROXY yang masih jarang pada saat itu, biaya telepon dan internet dapat dibagi bersama. Meskipun dengan modem 36Kbps, akses internet dapat dinikmati oleh 20 user secara bersamaan (memang lambat, tapi tak terasa pada waktu itu :-) ). Setiap minggu, rekan-rekan di kampus saya menunggu sang internet datang ke lab komputer untuk dipakai bersama-sama. Mungkin perasaannya sama antusiasnya dengan tokoh-tokoh dalam iklan tersebut.. ketika menunggu internet datang besok.. :-)
Sambil berusaha menebak-nebak siapa yang membuat program ini, saya tersenyum dengan reaksi lugu setiap bintang iklannya ketika menanggapi kedatangan si Internet.
Ketika iklan hampir berakhir dan logo sang perusahaan mulai muncul dengan jelas, maka terjawablah siapa yang beriklan.
Ada perasaan kagum dan haru, meski diliputi perasaan ragu akan program ini. Seandainya betul-betul dilaksanakan dengan tulus, tentunya usaha ini tidak akan sia-sia. Bukan sekedar hangat-hangat tahi ayam.
Bercermin pada Kebumen, salah satu kota yang sukses dengan proposal program TI-nya… Seandainya program ini dapat diberikan secara gratis kepada masyarakat dalam jangka waktu tertentu dan dipelihara secara rutin (baik tutorial, perawatan hardware, maupun sosialisasi), tujuan untuk membuat masyarakat Indonesia melek internet tentunya tidak akan sia-sia. Dengan membuat mereka melek internet, banyak kemajuan yang tentunya dapat diperoleh (baik masyarakat maupun perusahaan sponsor tersebut pada nantinya).
Pada akhir tahun 1996, saya dan rekan-rekan kampus tidak pernah membayangkan bahwa si Internet akan menjadi sangat familiar bahkan mendominasi kehidupan kampus seperti saat ini. Waktu itu, pada saat awal kami melakukan sosialisasi internet di kampus dan SMA-SMA sekitar Semarang, internet masih dianggap sebagai barang mahal dan bukan hal yang penting. Namun berkat software PROXY yang masih jarang pada saat itu, biaya telepon dan internet dapat dibagi bersama. Meskipun dengan modem 36Kbps, akses internet dapat dinikmati oleh 20 user secara bersamaan (memang lambat, tapi tak terasa pada waktu itu :-) ). Setiap minggu, rekan-rekan di kampus saya menunggu sang internet datang ke lab komputer untuk dipakai bersama-sama. Mungkin perasaannya sama antusiasnya dengan tokoh-tokoh dalam iklan tersebut.. ketika menunggu internet datang besok.. :-)
Friday, May 05, 2006
Q asli lmbk tngah NTB. q ank ke3 dari 4 brsaudara kk ku yg pertama msh klyh mtrm lmbk jurusan administrasi pndidikan.kku yg ce memutuskan g klyh dn jd guru TK krn keadaan dia yg trs skt2an. dia gk kuat mnrm materi2 pljrn lg.smtra q klyh di wearnes dpsrngambil D1 jrsn sekretaris dn adikku yg trakhir skrg msh kls3 sltp sklh agamadan tinggal disebuah asramadinarmada lombk brt. profesi ibu dn ayahku adalh guru agama SD klu km ingintau knp q mlkakuan hl2 yg semestinya g q lakukan.akan q critakan bbrp saat setlh q mnjlaskan aslusulku key...!
Subscribe to:
Posts (Atom)