Tuesday, June 20, 2006

ya allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.
engkau maha melihat lagi maha mengetahui hati umatmu.
Rasa ini semakin ta tertahankan, tidak tersentuhnya perasaan ini. Mengapa orang tua yg selama ini bisa menjadi penerang hati dan penunjuk jalan agamamu, kini begitu hina dina dimata hati seorang insan yang mulia lagi terkasih.

Dia begitu berbesar hati dan lemah tapi bukan berarti kalah, dia sangat halus budi pekerti dan bahasanya, sangat disayangkan jika dilepas begitu saja.
Dia penerang dan pembuka hati ini, dia sangat belas kasih dan berbudi berjiwa tinggi dimataku.

Dia anugerah terindah yang harus menjadi pelita dalam hidupku yang suram dan tak terarah. Dalam hati kecil ini, begitu mencintai akhlaknya yang budiman, begitu mencintai sifatnya yang dermawan, begitu mencintai tutur bahasa yang halus lagi ramah. SEmua sangat positif dimata Mu ya Allah dan dimataku. Mataku sangat silau terhadap dunia ini, tanpa melihat sedikitpun dihadapanku ada seberkas cahayaMu yang akan menerangi hidup ini.

dialah sosok yang kuidamkan dan kucari2 selama ini, hatiku tidak bisa berbohong...walau aku terkadang malu akan sikap kedua orang tuaku yang sangat mendunia. Hidup ini bukan untuk dunia tapi hidup ini buat dunia akherat.

jangan pernah silau dgn gemerlap dunia, dialah sosok yang membukakan hati ini. Hati yang selama ini beku dan tidak terbuka akan pancaran sinarMu, kini dgn sosok yang halus dan lembut dpt membuatku sadar dan berfikir bahwa aku msh diberikan kesempatan untuk bertaubat dan menuju nur illahi, berjalan dijalanmu yang terjal, gelap dan berbatu. Dgn dirinyalah insya allah aku dapat melewati semuanya. Dia sangat tulus, sangat tulus dan sangat tulus.

Ya Allah mudahkanlah dan lancarkanlah semua jalanku dgn dia yang akan kita bina bersama..dengan bersandar pada kitabullah dan as sunnah.

aku hrs bisa, dan bisa...karena kesempatan tidak pernah datang dua kali.