Tuesday, March 27, 2007

Ubiquitous computing is a model of computing in which computer functions are integrated into everyday life, often in an invisible way. The model requires both small, inexpensive computers and wired and wireless ("dumb") devices connected to larger computers. A household controlled by ubiquitous computing might have remote-controlled lighting, automated sprinklers, a home entertainment center, devices to monitor the health of occupants, and a refrigerator that warns occupants about stale or spoiled food products.

The proponents of ubiquitous computing envision a progression in computing functionality from the primacy of desktop computing, with its focus on programming and publishing, to an age of "natural" computing, wherein computers are accepted and utilized in all aspects of work and leisure. Rapid changes in technology, combined with an increasingly mobile society, ensure that the average person is continually challenged to use unfamiliar electrical and mechanical devices. This requires that devices operate in accordance with the intuition of the user, and serving that intuition requires computing power. Ubiquitous computing is, therefore, (arguably) not a dream in need of pursuit, but a predictable outgrowth of technical solutions to societal trends.

Modern devices that may serve the ubiquitous computing model include mobile phones, digital audio players, radio-frequency identification tags and interactive whiteboards. Other terms for ubiquitous computing include pervasive computing, calm technology, things that think, everyware, and more recently, pervasive Internet.[1]
dari blogger temen gw, gw cuplik bacaannya sbb.
-------------------------------------------------------------

Industri telekomunikasi di Indonesia sedang naik daun, paling tidak itu yang terlihat dalam iklan lowongan di Kompas beberapa minggu terakhir dimana selalu ada iklan setengah halaman mengenai telekomunikasi. Bagi pekerja kerah putih seperti saya, tentunya ini adalah preseden yang sangat positif bagi masa depan bekerja dalam bidang telekomunikasi, namun benarkah demikian?

Sisi pesimis saya tentang pacuan telekomunikasi antara lain disebabkan
1. Market selular di Indonesia terbatas,
Jumlah penduduk indonesia dan daya belinya sebenarnya sangat terbatas. 3G yang kelak bakal memungkinkan komunikasi face to face mungkin terlalu mahal untuk para pengguna selular di Indonesia. Sementara teknologi CDMA yang diklaim lebih murah dibanding GSM pun berjalan tertatih-tatih menahan laju GSM yang meski ketinggalan tetap memiliki base customer terbesar.

2. Stock raiser,
Holder telco yang umumnya sudah public listed ini akan sangat mudah mendulang uang dari publik untuk investasi teknologi yang sebenarnya sangat riskan ini. Kampanye bahwa 3G akan berkembang pesat, teknologi komunikasi akan terus berkembang bisa jadi hanyalah kampanye untuk meningkatkan nilai sahamnya. Mungkin one day akan ada skandal yang melibatkan perusahaan telekomunikasi di Indonesia

3. Teknologi yang digunakan,
Well establish company seperti trio Telkomsel, Indosat dan XL menggunakan world class device seperti Ericsson dan Siemens, Challenger menggunakan mixed device seperti Huawei, dan New comer tentunya menggunakan device yang kelasnya lebih rendah lagi. Tidaklah sebanding dengan belanja pengeluaran Big Three yang sudah stabil.

The competition:
Well Establish: GSM-3G
Telkomsel
Indosat Tbk
Telekom Malaysia (56%) Excelcom Tbk

Challenger: CDMA
Telkom Tbk, Flexy
Bakrie Telecom Tbk, Esia
Mobile 8 (Bimantara, Sinar Mas), Fren
Indosat, StarOne >> decline

New Comers: 3G
Hutchison, CAC (Cyber Access), Charoen Pokphand
Maxis (51%), Lippo Telecom, Natrindo
Wireless Indonesia (Sinar Mas), Wireless Provider
Sampoerna Telecom (58%), Mandara Selular Indonesia, USO Provider

Thursday, March 15, 2007

alow bleh, hari ini gw stop dulu naik motornya. Gw kemaren dah 2 hari naek motor supra fit gw.
Long journey from tangerang to MK, lewat rute standar..
emang rada gak terikat waktu seh kl bawa kendaraan sndiri, tapi koq gw terasa cape yah?
kata temen gw paling penyesuaian 2 minggu, sudah tu baru mulai menikmati.....glek

Friday, March 09, 2007

Detik. Infocomm Development Authority of Singapore (IDA) telah melakukan uji kualifikasi terhadap 12 peserta tender, yang akan mengajukan penawaran dalam proyek Next Generation Network yang digalang pemerintah Singapura. Secara keseluruhan, ada sekitar 30 perusahaan yang akan beradu baik sebagai entitas tunggal maupun yang tergabung dalam konsorsium. Dalam proses kualifikasi, perusahaan-perusahaan tersebut dipilih berdasarkan kondisi keuangan serta pengalaman dalam membangun jaringan.

Februari 2006, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, mengumumkan rencana pembangunan jaringan berkecepatan tinggi. Jaringan tersebut menjanjikan kemampuan akses data 100 Megabit per detik sampai 1 Gigabit per detik, dan akan menghubungkan seluruh rumah, sekolah dan perusahaan di Singapura. Proyek jaringan masa depan ini diperkirakan selesai pada 2012.

kali ini gw lagi di jogja lagi, sudah hampir kira kira 6 bulan sejak pernikahan kami.
saat ini lagi nongkrong di LCD Net bugisan, lumayan juga neh aksesnya.

btw tujuan gw ke warnet ini lagi mo nyari2 ide buat judul disertasi gw....ada keinginan dari lubuk hati yang paling dalam bahwa gw hrs bisa sekolah di LN, apalagi insya allah awal tahun ini banyak bukaan untuk scholarship ke LN.

Udah nyari2 info di ADS, ngikutin pameran2 pendidikan such as amerika, aussie.
tapi masih ada yg ngeganjel, apa mungkin .........nah itu, kurang pe de deh jadinya.
Toefl udah lama gak dipoles2 lagi, ngikutin tesnya ....score msh dibawah requirement, mo coba ngambil lagi tapi kudu mempersiapkan matang2 neh.
biaya toefl institusional yang diadain AMINEF, IIEF sekitar Rp 250.000

nyobain tes potensi akademik juga, udah 2 kali tapi msh dibawah standar....gile beneer dah, kalo diitung2 costnya @ 250 rebu, kalo mo nyoba lagi kudu belajar lagi.

bener2 dah butek neh otak, knp yah? jadi rada gak berkembang sejak migrasi ke jakarta.
gw sedikit ngerasa ini bukan environtment gw, tapi gw mo nyoba belajar...gw rasa gak ada ygn gak bisa orang pelajari. Allah menciptakan kita otak buat diasah. olah dan diberdayakan.

gw yakin bisa, tapi terlalu lama untuk menyatu dalam jiwa dan raga. Gw akan terus nyoba dan berusaha.
Kayaknya gw udah mulai krisis percaya diri neh, lagi nyari jati diri...apalagi skrg udah merit, kuda fractional pikiran gw....ya semacam mind share.

Pengen bgt ngambil s3 phD, tapi kenapa selalu banyak ganjelan...otak ini kudu di defrag.
Fuih tough jobs u know.

kabar lainnya, katanya temen gw udah mulai hamil istrinya, ya ikut seneng juga...Insya Allah gw bisa nyusl loe ya pren...